Harga Saham DEWA Menguat di Tengah Pelemahan IHSG
Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) bergerak menguat pada sesi pertama perdagangan Selasa (9/12/2025), meski pasar secara umum mengalami tekanan. Berdasarkan data RTI, harga saham DEWA naik 10,26% ke Rp500 per saham pada pukul 11.45 WIB. Lonjakan ini terjadi ketika IHSG justru melemah 0,39% ke level 8.675.
Dalam sesi perdagangan tersebut, saham DEWA dibuka naik di posisi Rp468 dan menguat ke level tertinggi Rp510, sementara level terendah berada di Rp466. Aktivitas transaksi juga sangat padat, mencapai 126.611 kali dengan volume 26,2 juta saham dan nilai transaksi Rp1,3 triliun.
Sebagai perusahaan kontraktor pertambangan dan energi terintegrasi, DEWA memberikan layanan lengkap mulai dari pembukaan lahan, pengupasan, pengangkutan batubara, hingga pengelolaan pelabuhan. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini juga merupakan bagian dari Bakrie Group.
(Internal link—contoh artikel terkait IHSG: upbusiness.com/analisis-pergerakan-ihsg)
(Outbound link contoh BEI: https://www.idx.co.id)
Rencana Private Placement DEWA Senilai Rp1,41 Triliun
Kenaikan harga saham DEWA terjadi di tengah kabar strategis mengenai private placement atau PMTHMETD yang disetujui pemegang saham dalam RUPSLB pada 13 Februari 2025. Perseroan berencana menerbitkan 18,8 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp50 per lembar.
Tujuan penerbitan saham baru ini adalah mengonversi utang perusahaan yang mencapai:
-
Rp756,99 miliar kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN)
-
Rp358,92 miliar kepada PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP)
-
Rp296,61 miliar kepada PT Antareja Mahada Makmur (AMM)
Setelah proses PMTHMETD, komposisi pemegang saham DEWA berubah sebagai berikut:
-
Goldwave Capital Limited – 9,38%
-
Zurich Assets International Ltd – 6,18%
-
PT MTN – 24,81%
-
PT ATP – 11,76%
-
PT AMM – 9,72%
-
Publik – 38,15%
Dalam keterangan resmi, Direktur & Corporate Secretary DEWA, Ahmad Hilyadi, menegaskan bahwa langkah ini merupakan strategi memperkuat struktur modal dan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas secara signifikan.
Dampak PMTHMETD terhadap Struktur Keuangan DEWA
Menurut laporan keuangan audit September 2024, total utang DEWA tercatat Rp4,35 triliun. Setelah private placement, nilai tersebut turun menjadi Rp2,94 triliun, atau berkurang lebih dari Rp1,4 triliun.
Di sisi lain, ekuitas naik dari Rp3,29 triliun menjadi Rp4,71 triliun. Perubahan ini membuat rasio DER membaik dari 1,32x menjadi 0,62x, sementara rasio likuiditas meningkat dari 0,70x menjadi 1,11x.
Ahmad menjelaskan bahwa berkurangnya beban keuangan akan berdampak langsung pada peningkatan profitabilitas DEWA dalam jangka menengah. Perusahaan juga menargetkan nilai investasi pemegang saham meningkat seiring perbaikan struktur keuangan.